Suku Aborigin

Mengenal Lebih Dekat 
Suku Aborigin

suku aborigin

    Suku aborigin (atau yang lebih dikenal dengan indigineus Australia), adalah masyarakat pertama yang ada di Australia sebelum orang kulit putih datang dan mendiami Australia. Mereka memiliki ciri – ciri yang relatif sama dengan masyarakat Papua di Indonesia (seperti kulit, rambut, perhiasan tubuh).Seperti yang dikutip dalam halaman wikipedia, populasi masyarakat aborigin sekitar 700.000 jiwa (2011), atau sekitar 3 % dari total masyarakat Australia di tahun yang sama
Mereka tersebar di beberapa wilayah Australia, seperti yang bisa kalian lihat dibawah ini.
WilayahJumlah Persebaran
New South Wales208,476 (2.89%)
Queensland188,954 (4.22%)
Western Australia88,270 (3.75%)
Northern Territory68,850 (29.77%)
Victoria47,333 (0.85%)
South Australia37,408 (2.28%)
Tasmania24,165 (4.72%)
Australia Capital Territory6.160 (1.67%)

  • Asal-Usul Suku Aborigin
Hasil gambar untuk Sejarah suku aborigin

Bentuk fisik orang Aborigin mirip orang Irian di Indonesia. Sehingga terdapat teori bahwa orang Aborigin merupakan keturunan perantau dari Irian yang tiba di benua itu sekitar 50.000 tahun yang lalu.
Dalam perkembangannya, bentuk fisik orang Aborigin masa sekarang rata-rata lebih kecil dan pendek jika dibandingkan orang Irian. Rambut mereka juga keriting, namun sebagian warnanya sudah kemerah-merahan. Sementara warna kulit mereka gelap.
Nenek moyang orang Aborigin Australia mungkin datang ke benua selatan melalui rakit, ketika fluktuasi iklim dan permukaan laut menciptakan jalur yang memungkinkan pergerakan manusia dari barat ke timur melintasi Kepulauan Indonesia. Di Australia pemukim manusia pertama menemukan flora dan fauna yang unik.
Jumlah pemukim awal di Australia mungkin sangat kecil. Dari satu kelompok keluarga yang berhasil melewati batas samudera, seluruh benua bisa terjelajahi dalam hitungan beberapa ribu tahun.
Pemukiman pendatang baru mungkin tidak akan pernah ditemukan, karena mereka pasti berada di garis pantai yang sekarang sebagian besar merupakan dasar laut. Lebih jauh ke pedalaman, karena kecilnya dampak yang dapat ditimbulkan kelompok keluarga kecil di lingkungan Australia, nampaknya arkeolog tidak akan menemukan banyak bukti keberadaan manusia sebelum setidaknya beberapa ratus tahun setelah kelompok pertama tiba dan keturunan mereka telah menyebar ke seluruh benua.
Begitu berada di garis pantai Australia, mereka kekurangan bahan rakit, seperti bambu, mungkin membuat orang enggan mencoba kembali. Selanjutnya, dengan benua yang kosong untuk ditaklukkan, para pendatang baru punya sedikit alasan untuk kembali ke Asia. Dengan kondisi yang seperti ini, orang-orang Aborigin mulai beradaptasi dengan kondisi alam Australia.

  • Budaya Orang Aborigin
Hasil gambar untuk Kebudayaan suku aborigin

Pada awalnnya, orang Aborigin hidup dari berburu dan mencari ikan. Mereka memburu  binatang liar, seperti kanguru, dengan tombak, panah, dan bumerang. Di daerah beriklim dingin, kulit kanguru digunakan sebagai bahan pakaian, sedangkan ikan mereka tangkap dengan tombak dan jaring.Ilmu bercorak tanam dan beternak belum mereka kenal. Dikarenakan cara hidup mereka yang seperti itu, suku Aborigin tidak pernah berkelana jauh dari sumber-sumber air atau sungai.Orang Aborigin dikenal sebagai suku pengelana, karena mereka tidak pernah menetap di suatu tempat dalam jangka waktu lama. Rumah mereka sangat sederhana, terbuat dari susunan ranting pohon dan daun kering. Mereka dipimpin oleh kepala suku yang juga bertugas memimpin upacara keagamaan dan perkawinan.Agama orang Aborigin masih tradisional, tetapi kepercaya an mereka terhadap adanya Roh Agung  yang menciptakan alam semesta dan isinya sangat kuat. Mereka percaya bahwa Roh Agung memberikan petunjjuk dan  bimbingan melalui mimpi.Bagi suku Aborigin, tradisi perkawinan sangatlah sakral, karena tidak hanya menyatukan seorang pria dan wanita, tetapi juga menyatukan dua keluarga. Oleh karena itu, kebanyakan pria Aborigin hanya beristri satu, meskipun adat tidak melarang memiliki istri lebih dari satu.
  • Faktor Demografi pada fenomena ini adalah

Suku Aboringin Yang Malah Terasing Oleh Benuanya Sendiri
Ribuan tahun sebelum kedatangan bangsa Eropa, Australia telah diduduki Suku Aborigin. Mereka hidup di sepanjang Pelabuhan Foreshores, Sydney bagian utara. Memancing di perairan, berburu di daerah pedalaman, serta memanen tumbuhan yang bisa dijadikan makanan di sekitarnya menjadi cara mereka bertahan hidup.

Mereka tidak perlu melakukan perjalanan jauh dari daerah mereka untuk bisa mendapatkan bahan makanan karena melimpahnya sumber daya alam di sana. Mereka hanya memerlukan waktu bekerja 4-5 jam dalam sehari untuk untuk penghidupan mereka. Dengan waktu luang yang begitu banyak, mereka pun akhirnya bisa mengembangkan aneka ritual, bahasa, adat istiadat, hingga masalah kepercayaan.

Penyebab utama pada malah ini adalah saat Kedatangan James Cook pada tahun 1770 yang menjadi awal tersisihnya Suku Aborigin di tanah mereka sendiri. Saat itu Cook berlayar untuk menjalankan misi ingin menguasai Benua Selatan jika tak berpenghuni, atau dengan persetujuan penduduk asli jika telah berpenghuni.
Setelah Cook datang, ia ternyata mengabaikan fakta bahwa tanah tersebut telah berpenghuni dan menyatakan bahwa daerah yang disebut New South Wales milik Raja George III Inggris. Kegagalan mendapatkan persetujuan penduduk Aborigin membuatnya berbohong bahwa daerah tersebut kosong.

Kapten Philip yang memimpin armada setelahnya sangat terkejut karena ternyata benua itu berpenghuni. Aborigin sebagai pribumi menyambut mereka di pinggir pantai dengan teriakan dan tombak.

Sejak invasi Eropa ke Australia tahun 1788, orang pribumi Aborigin yang lebih dulu menempati Australia semakin tertindas di tanahnya yang telah ia tinggali ribuan tahun. Diperkirakan bahwa lebih dari 750.000 orang Aborigin mendiami benua Australia pada tahun 1788.

Penyakit menjadi pukulan telak bagi bangsa Suku Aborigin. Mereka tidak memiliki perlawanan terhadap penyakit yang sengaja dibawa bangsa Eropa. Melalui para pelaut dan narapidana, penyakit seperti cacar, sipilis, dan influenza cepat menyebar di sana.

Kurang dari setahun, lebih dari setengan penduduk lembah Sydney meninggal karena wabah itu. Bangsa putih juga menghabisi ekosistem yang ada. Mereka menangkap ikan besar dengan jaring tangkapan yang besar, mengurangi populasi kanguru dengan terus menerus diburu, membuka lahan dan mencemari air. Akibatnya orang Aborigin di daerah Sydney menderita kelaparan. Hal itu menjadikan Suku Aborigin menjadi tergantung dengan makanan bangsa kulit putih dan pakaian.

Begitulah, bangsa Suku Aborigin semakin lama malah semakin berkurang populasinya. Sementara bangsa keturunan Inggris semakin berkembang di sana.

Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Pribumi-Australia
http://wawasansejarah.com/sejarah-suku-aborigin/
https://www.brilio.net/news/cerita-suku-aborigin-yang-malah-semakin-terasing-di-benuanya-sendiri-150429d.html#

Komentar

Postingan Populer